Terima Kasih ya Allah ...Kau berikan akal budi ini hanya kepada manusia... Seandainya engkau berikan juga kepada binatang buas... maka buasnya akan berlipat ganda... Sementara manusia saja banyak yang buasnya melebihi binatang. ( hermadi, spd )

Jumat, 29 Januari 2010

DOAKU

Yaa Allah .....
Setiap malam aku menghadapMU
bersujud dan bersimpuh kepadaMU,
memohon ampun serta ridhoMU,
yang berkuasa atas hidup dan matiku,
beri rezeki pada ayah ibuku,
beri kasih sayang pada ayah ibuku,
seperti mereka menyayangiku.

Yaa Allah .....
Setiap malam aku menghadapMU
bersujud dan bersimpuh kepadaMU,
memohon ampun serta ridhoMU,
yang berkuasa atas hidup dan matiku,
beri hidayah dan inayahMU,
beri kekuatan dalam hidupku,
jangan biarkan aku takut .....
menghadapi besok pagi,
jangan biarkan aku kalut .....
menghadapi hidup ini.

Senin, 25 Januari 2010

RENUNGAN MALAM


Aku bersyukur yaaa .... Alloh
Maha Besar engkau .....
Maha Agung Engkau .....
Maha Bijak Engkau .....



Engkau berikan nafsu dan akal budi ini kepada manusia .....
dan tidak kepada binatang-binatang buas,
seandainya binatang buas juga Engkau beri nafsu dan akal budi.....,
mungkin buasnya akan berlipat ganda .....,
sementara manusia yang Kau beri akal budi .....,
ada yang buasnya melebihi binatang.

Kera ( Monyet ) dari dulu tetap kera,
tanpa perubahan,
seandainya kera Kau beri nafsu dan akal budi,
maka kera akan mampu berbudaya,
saling berebut dengan manusia,
menghalalkan berbagai macam cara,
demi ambisi kepuasan pribadi

Yaa Allah ....,
aku mohon kepada MU,
jadikan aku umat Mu,
yang menggunakan akal budi,
untuk ber iman dan ber taq'wa,
untuk bersujud dan bertobat,
untuk berdo'a dan memuja,
untukberlindung dan berharap,
hanya kepada MU

Yaa Alloh .....
Ampuni dosa-dosaku .....
Tuntun aku dalam hidupku .....
Tuntun aku dalam matiku .....
Tuntun aku dalam dunia ......
Tuntun aku dalam akhirat .....

Beri aku keadaan yang baik .....
Di dunia maupun di akhirat .....
Fi dunnya wal akhirat
sujudku kepada MU yaa Alloh,
sujud insan kepada Sang Kholiq

Robana atina fidunya khasanah....,
Wafil akhiroti khasanah.....,
Waqina adzabbannar.
Amin ..... amin .... ya Robil'alamin

( hermadi )

RENUNGAN MALAM



Assalaamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Sahdan, suatu hari, Imam Ghozali berkumpul
dengan murid-muridnya. Lalu Imam Ghozali
mengajukan enam pertanyaan pada murid-
muridnya.

Pertanyaan Pertama,
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di
dunia ini?"!
Murid-muridnya ada yang menjawab : orang
tua, guru teman dan kerabatnya.
Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu
benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah 'mati'.
Sebab itu sudah janji Allah bahwa setiap yang
bernyawa pasti akan mati. Oleh karena itu
sudah siapkah kita mati? Bekal apakah yang
akan kita bawa mati?!

Pertanyaan Kedua,
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?"
Murid-muridnya ada yang menjawab : Negeri
China , bulan, matahari dan bintang-bintang.
Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua
jawaban yang mereka berikan adalah benar.
Tapi yang paling jauh dengan kita adalah 'masa
lalu'. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita,
tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh
karena itu kita harus menjaga hari ini dan hari-
hari yang akan datang dengan perbuatan yang
sesuai dengan ajaran Allah.

Pertanyaan Ketiga,
"Apa yang paling besar di dunia ini?"
Murid-muridnya ada yang menjawab : Gunung,
bumi dan matahari.. Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua
jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang
paling besar dari yang ada di dunia ini adalah
"nafsu" . Justru nafsu yang menguasai diri kita,
menyebabkan manusia gagal menggunakan akal, mata, telinga dan hati yang dikaruniakan
Allah untuk hidup dengan benar.

Pertanyaan Keempat,
"Apa yang paling berat di dunia ini?"
Murid-muridnya ada yang menjawab : baja,
besi dan gajah. Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua
jawaban yang mereka berikan adalah benar.Tapi
yang paling berat adalah "memegang amanah".
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan
malaikat, semua itu tidak mampu ketika Allah
meminta mereka untuk menjadi! kholifah
(pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan
sombongnya menyanggupi permintaan Allah,
namun kemudian manusia lupa akan janjinya
pada Allah.

Pertanyaan Kelima,
"Apa yang paling ringan di dunia ini?"
Murid-muridnya ada yang menjawab : kapas,
angin, debu dan daun-daunan. Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua
jawaban yang mereka berikan adalah benar.Tapi yang paling ringan didunia ini adalah
"meninggalkan sholat". Gara-gara pekerjaan dan urusan dunia kita dengan mudah
meninggalkan sholat.

Pertanyaan Keenam,
"Apa yang paling tajam di dunia ini?"
Murid-muridnya dengan serentak menjawab Pedang.!!.Imam Ghozali menjawab benar, tapi
yang paling tajam adalah "lidah manusia". Karena manusia dengan begitu mudah
menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.Tak ada manusia yang suci

Mari saling mengingatkan & memperbaiki Moga hidup jadi lebih berarti Tuk raih ridlo Illahi Robbi Amiin………………….

Wassalaamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh

( Orang Awam Penumpang Ojek

Minggu, 24 Januari 2010

BUKAN MIMPI ... YA ALLOH





Bukan mimpi ya Alloh ……….

Aku minum air zam-zamMU

Aku mencium Hajar AswatMU

Aku berdoa didinding Ka’bahMU

Aku tafakur di tanah HaramMU

( hermadi, s.pd )


NIKMATNYA BERSYUKUR

Syukur merupakan kualitas hati yang harus diraih dan dimiliki setiap muslim. Dengan bersyukur, kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Syukur mengajarkan kita untuk selalu memaknai hidup dari sudut pandang positif. Karenanya, syukur akan mengantarkan kita kepada pencapaian kesuksesan di dunia dan akhirat, sekaligus selalu mendapatkan tambahan nikmat dari Allah SWT.

Sebaliknya, jika kufur nikmat, kita akan senantiasa mendapatkan himpitan beban. Hidup akan selalu merasa kurang dan tidak bahagia. Bahkan, Allah telah memperingatkan akan azab-Nya yang pedih jika kita mengingkari nikmat-Nya. Betapa banyak kaum yang diazab dan orang-orang yang dicabut nikmatnya dan dihancurkan usaha jalan rezekinya, sebab telah mengingkari nikmat Allah.

Ada
dua penyebab yang membuat kita tidak bersyukur. Pertama, kita sering memfokuskan diri kepada apa yang kita inginkan, bukan kepada apa yang kita miliki. Misalnya, jika kita memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik, tapi masih merasa kurang. Akhirnya, pikiran kita dipenuhi target dan keinginan yang pada akhirnya tidak pernah terpuaskan.

Kedua, kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Ke mana pun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pintar, lebih tampan, lebih cantik, dan lebih kaya dari kita.

Rasulullah saw adalah manusia yang sangat bersyukur. Beliau memberikan teladan agar umatnya menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah. Suatu ketika, beliau pernah ditanya Bilal, “Apakah yang menyebabkan baginda menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa baginda, baik yang dahulu maupun yang akan datang?” Beliau menjawab, “Tidakkah engkau suka aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?”

Subhanallah, betapa mulianya Rasulullah saw. Sekalipun beliau telah diampuni seluruh dosa-dosanya, tapi beliau masih selalu beribadah kepada Allah, baik siang maupun malam. Semuanya beliau lakukan demi wujud syukurnya kepada Allah SWT. Bagaimana dengan kita?